Jumat, 13 November 2015

Analisis Permintaan dan Penawaran (EKONOMI MIKRO)




ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Makalah Semester II
Tugas Mata Kuliah: Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Ratna Yulia Wijayanti, SE, MM


 
Di Susun Oleh:
1.      Anas Saiful Mujib     (142031012
2.      Linda Rismawati        (1420310122)
3.      Tintania Putri F           (1420310123)
4.      Aliya Fatma                (1420310124)



 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH
 TAHUN 2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suatu perekonomian harus memperhatikan barang apa yang akan diproduksi(what), bagaimana memproduksi barang tersebut(low), dan harus memutuskan siapa yang akan menikmati hasil dari aktivitas ekonomi (for wham). Tiga permasalahan yang harus dipecahkan ini timbul karena adanya berbagai kebutuhan manusia yang beraneka ragam yang pada dasarnya tidak terbatas seseorang,katakana rumah tangga akan bekerja,memperoleh gaji dan akan membelanjakannya untuk kebutuhan hidupnya,sebaliknya produsen atau perusahaan akan membeli faktor produksi(mesin,tenaga kerja,bahan mentah,dan sebagainya) untuk memproduksi satu barang dan kemudian akan menawarkan atau menjual kepada konsumen.
Dalam  system ekonomi pasar, konsumen akan melakukan pilihan semua barang yang diinginkan dari penghasilanm barang untuknya yang dimilikinya.Suatu rumah tangga setiap bulannya akan membutuhkan berbagai macam barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sedangkan penghasilannya adalah tertentu.Dengan penghasilan yang tertentu tersebut,rumah tangga sebagai pelaku ekonomi  yang rasional akan melakukan pilihan yang terbaik dalam mengkonsumsi barang-barang yang dapat memberikan kegunaan atau kepuasan yang paling tinggi.Semakin banyak barang barang yang dibutuhkan dengan harga serendah mungkin.
Karena konsumen membutuhkan suatu barang dan produsen menawarkan suatu barang,maka dengan pergerakan harga terjadilah pertemuan antara produsen dan konsumen yang disebut dengan keseimbangan pasar,keseimbangan pasar adalah keadaan yang menunjukkan baik konsumen maupun produsen telah menyetujui harga akan suatu barang,yaitu harga yang konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana analisis permintaan?
2.      Bagaimana analisis penawaran?









BAB II
PEMBAHASAN

1.      Analisis Permintaan
[1]Permintaan adalah berbagai kombinasi harga dan jumlah yang menunjukkan jumlah suatu barang yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga untuk suatu periode tertentu. Beberapa kata kunci dalam pengertian permintaan ini adalah:
a.       Permintaan adalah berbagai kombinasi harga dan jumlah bukan satu harga dan satu jumlah tertentu. Pengertian permintaan selalu menunjukkan suatu schedule, sedangkan jumlahyang diminta itu adalah jumlah yang betul-betul dibeli pada harga tertentu.
b.      Supaya permintaan akan barang itu terjadi maka konsumen haruslah ada keinginan (willing) dan kemampuan (ability) membeli. Seorang konsumen ingin membeli mobil baru tidak berarti ada permintaan akan mobil dari dia. Dia harus pula mampu membeli untuk adanya permintaan.
c.       Permintaan menunjukkan pembelian pada satu periode waktu tertentu. Apabila periode waktu tersebut berubah, maka berbagai kombinasi harga dan jumlah, dengan demikian permintaan akan berubah. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu di Indonesia masyarakat keranjingan mainan dakocan sehingga permintaan akan mainan dakocan meningkat, tetapi saat ini boleh dikatakan telah hilang.
Permintaan individu akan satu barang menunjukkan jumlah yang siap untuk dibeli pada berbagai kemungkinan harga. Apabila permintaan individual akan sesuatu produk dijumlahkan akan diperoleh permintaan pasar akan produk tersebut.
Untuk menjelaskan pengertian permintaan, berikut ini disajikan satu contoh.
Beras dibeli oleh individu maupun perusahaan untuk makan, dibuat tepung atau sebagai bahan pembuat kue. Jika beras itu ditawarkan dengan harga tinggi sekali, maka tidak akan ada yang membeli sebab pembeli akan membeli alternatif beras yang lebih murah (jagung misalnya). Apabila harga diturunkan sedikit akan menarik beberapa konsumen untuk membeli, dan penurunan harga selanjutnya akan mendorong lebih banyak pembeli. Dengan demikian tidak ada satu jumlah tertentu yang diminta pada satu harga tertentu, melainkan berbagai jumlah yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga. Tabel berikut menyajikan skedul permintaan (yang kemudian disebut juga dengan permintaan).
Tabel A.1
Berbagai jumlah beras yang dibeli pada
berbagai tingkat harga
Harga
Rp/kg
Jumlah
Yang dibeli (kg)
800
700
600
500
400
300
200
100

0
10
23
38
45
55
70
82

Secara grafik tabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar A.1.
Kurva permintaan akan beras
                 
Jumlah yang diminta (kg)
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa harga yang semakin tinggi (dari Rp.100,00 sampai dengan Rp.800,00 per kg) jumlah yang dibeli oleh konsumen semakin sedikit (dari 82 kg menjadi 0), apabila faktor-faktor lain tidak berubah.
Hal ini terjadi karena:
a.       Dengan kenaikan harga maka pendapatan riil (jumlah beras yang dibeli dengan pendapatan tertentu) menurun sehingga jumlah beras yang dibeli semakin sedikit.
b.      Kenaikan harga beras konsumen akan mencari barang pengganti (jagung) yang harganya relatif lebih murah sehingga jumlah beras yang dibeli semakin berkurang. Kurva yang menggambarkan hubungan negatif antara harga dengan jumlah yang diminta disebut kurva permintaan.
Dengan demikian kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan bagaimana/berapa jumlah barang yang diminta selama periode waktu tertentu akan berubah sebagai akibat perubahan harga barang tersebut, apabila faktor-faktor lain tidak berubah. Inilah yang disebut hukum permintaan. Hukum disini berarti keajegan bukan hukum dalam arti aturan.
Jumlah yang diminta tidak hanya tergantung pada harga saja, tetapi juga dipengaruhi faktor lain seperti: pendapatan, selera, perkiraan, banyaknya konsumen serta harga barang lain. Apabila faktor-faktor ini berubah maka hubungan negatif tersebut belum tentu berlaku. Perubahan jumlah yang diminta tercermin pada pergerakan di dalam satu kurva permintaan.
Secara grafik, perubahan dari faktor-faktor diatas, menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan atas dari D0D0 ke D1D1.
Gambar A.2.
Pergeseran kurva permintaan
Perubahan dari titik A ke B merupakan perubahan jumlah yang dimintai karena harga turun. Sedangkan pergeseran kurva permintaan dari D0D0 ke D1D1 disebut perubahan permintaan karena faktor-faktor lain (selain harga) yang mempengaruhi jumlah yang dimintai (ceteris paribusnya) berubah.
Hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta (sebagai variabel dependen) dengan seluruh faktor yang mempengaruhinya (sebagai variabel independen), secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:[2]
Qd = f (Px, Py,Pz,S,Y,........)
Qd : kuantitas permintaan barang x                            S : selera
Px : harga barang x                                                       Y : pendapatan
Pz : harga barang lain
Pz : harga barang lain
Atau dapat ditulis juga:
Qdx = f(Px), ceteris paribus.
2.      Analisis Penawaran
[3]Harga tidak hanya mempengaruhi jumlah barang yang diminta tetapi juga jumlah yang dijual. Apabila harga satu barang sangat rendah sehingga tidak dapat menutup biaya produksi maka tidak akan ada jumlah yang dijual. Pada harga yang lebih tinggi akan terdapat sejumlah tertentu yang akan dijual. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah yang akan dijual. Seperti halnya permintaan, dalam penawaran pun tidak ada satu jumlah dan harga tertentu. Yang ada adalah hubungan antara berbagai jumlah yang akan dijual pada berbagai tingkat harga. Tabel tersebut menggambarkan hubungan tersebut untuk beras, yang kemudian disebut skedul penawaran.
Tabel B.1.
Berbagai jumlah beras yang dijual pada
Berbagai harga
Harga
(Rp/kg)
Jumlah yang
Dijual (ton)
800
700
600
500
400
300
200
100

90
80
65
55
45
30
20
5

Pada harga beras per kg Rp.200,00 penjual ingin menjual sebanyak 20 ton dan pada harga Rp.600,00 dia ingin menjual sebanyak 65 ton. Apabila berbagai kemungkinan jumlah yang dijual pada berbagai tingkat harga ini digambarkan dengan satu garis maka akan diperoleh kurva penawaran sebagai berikut.
Gambar B.1.
Kurva penawaran akan beras
Jumlah yang ditawarkan (ton)
Dengan demikian  kurva penawaran menunjukkan berapa jumlah barang yang ingin dijual selama satu periode tertentu akan berubah sebagai akibat perubahan harga, apabila faktor-faktor lain (selain harga) tidak berubah. Faktor-faktor ini antara lain: teknologi, banyaknya produsen, harga faktor produksi, perkiraan (expectation) produsen serta harga barang lain. Jika faktor-faktor tersebut berubah maka kurva penawaran bergeser. Dalam hal ini perlu dibedakan pula antara perubahan jumlah yang dijual (ditawarkan) yakni pergerakan dalam satu kurva dengan perubahan penawaran (pergeseran kurva).
Secara matematis, fungsi penawaran dapat dinyatakan dalam bentuk:
Qsx = f(Px, Py, Pi1,Pi2,.....Pit, Tech, Tx, Cu........)
Catatan:
Qsx adalah kuantitas barang X yang ditawarkan
Px adalah harga per unit barang itu sendiri (harga barang X)
Pi1, Pi2,.....Pit adalah harga faktor-faktor produksi (input)
Tech adalah kemajuan teknologi
Tx adalah pajak yang dikenakan kepada produsen
Cu adalah cuaca/iklim dan sebagainya.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran akan suatu barang, harga barang itu sendiri merupakan faktor yang paling berpengaruh. Dengan menganggap faktor-faktor lain, selain harga, tidak berubah (ceteris paribus). Fungsi penawaran akan suatu barang dapat dituliskan:
Qsx = f(Px), ceteris paribus.
[4]Hukum penawaran berbunyi: “Ada hubungan (positip) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”.
























BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Permintaan adalah berbagai kombinasi harga dan jumlah yang menunjukkan jumlah suatu barang yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga untuk suatu periode tertentu.
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan bagaimana/berapa jumlah barang yang diminta selama periode waktu tertentu akan berubah sebagai akibat perubahan harga barang tersebut, apabila faktor-faktor lain tidak berubah. Inilah yang disebut hukum permintaan. Hukum disini berarti keajegan bukan hukum dalam arti aturan.
Jumlah yang diminta tidak hanya tergantung pada harga saja, tetapi juga dipengaruhi faktor lain seperti: pendapatan, selera, perkiraan, banyaknya konsumen serta harga barang lain. Apabila faktor-faktor ini berubah maka hubungan negatif tersebut belum tentu berlaku.
Rumus fungsi permintaan : Qdx = f(Px), ceteris paribus.
Penawaran adalah hubungan antara berbagai jumlah yang akan dijual pada berbagai tingkat harga.
Hukum penawaran berbunyi: “Ada hubungan (positip) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”.
Rumus fungsi penawaran : Qsx = f(Px), ceteris paribus.






DAFTAR PUSTAKA
Nopirin, PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO&MIKRO Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1994
Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar edisi 2, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yogyakarta, 2003
Iswardono, Ekonomika Mikro, AMP YKPN, Yogyakarta, 1990



















STUDI KASUS
1.      Apabila fungsi permintaan terhadap barang X: Qdx = 30 – 0,5 Px, (Px dalam ribu rupiah dan Qdx, dalam unit),
a.       Buatlah skedul permintaan barang X
b.      Gambarkan kurva permintaannya pada sepasang sumbu
c.       Berapa jumlah maksimum komoditi X yang akan diminta konsumen pada periode tertentu
d.      Berapa harga tertinggi yang konsumen tidak bersedia membeli barang tersebut?
Jawab:
a.       Skedul permintaan barang X dari fungsi: Qdx = 30 – 0,5 Px
Px
(Ribu Rp)


60

50

40

30

20

10

0

Qdx


0

5

10


15

20

25

30

b.      Gambar kurva permintaan barang X
   Px
               Qdx
c.       Jumlah maksimum komoditi X yang akan diminta konsumen pada periode tertentu adalah 30 unit, yaitu terjadi pada saat harga barang X sama dengan nol.
d.      Harga tertinggi yang konsumen tidak bersedia membeli barang tersebut adalah Rp.60,-

2.      Apabila harga barang X Rp 1.000,- per unit seseorang akan membeli sebanyak 1.000 unit dan apabila harga barang X Rp 1.500,- per unit, seseorang tersebut hanya akan membeli sebanyak 800 unit. Berdasarkan informasi tersebut dengan mengasumsikan kurva permintaan barang X berbentuk linier (garis lurus), tentukan:
a.       Skedul permintaan barang X;
b.      Fungsi permintaan barang X;
Jawab:
a.       Skedul permintaan barang X
Harga per unit barang X (Px)
(Rp)
Jumlah barang X yang diminta (Qx)
1000
1000
1500
800

b.      Fungsi barang X diperoleh dengan menentukan persamaan garis melalui (1000, 1000) dan (800, 1500).
P – P1              P2 – P1
               =                     
Q – Q1          Q2 – Q1

P – 1000       1500 - 1000
                =                           
Q – 1000      800 – 1000

P – 1000              500
                    =                         
Q – 1000            -200

-2P + 2000 = 5Q – 5000
5Q             = 7000 – 2P
Q               = 1400 – 0,4P

Px
Qx
13
14
15
16

6
8
10
12
3.     
Tabel tersebut menunjukkan hubungan antara harga per unit barang X (Px) dengan kuantitas barang X yang ditawarkan seorang produsen (Qx).
a.       Buatlah kurva penawaran barang X
Jawab:
a.









[1] Nopirin, PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO&MIKRO Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1994, hal 31-36.
[2] Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar edisi 2, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yogyakarta, 2003, hal 20-35.

[3] Ibid, hal 45-48
[4] Iswardono, Ekonomika Mikro, AMP YKPN, Yogyakarta, 1990, hal 17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar