KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERHADAP TINGKAT HARGA DAN BUNGA
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Makalah Semester IV
Mata Kuliah:
Ekonomi Makro
Dosen Pengampu:
Moh Sugiharyadi, SE., MM
Disusun oleh:
Ahmad Zunaidi (1420310)
Nita Nailil Astuti (1420310147)
M. Rofiq Anwar (1420310)
JURUSAN
MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH (MBS)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam
usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai
alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif
terbatas.
Gambaran tentang permintaan total dan penawaran total berdampak
pada keseimbangan, baik itu penggambaran kurva IS-LM. Suku bunga merupakan
salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat
karena dampaknya yang luas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari IS dan LM?
2.
Bagaimana
Keseimbangan IS dan LM?
BAB
II
PEMBAHASAN
Dalam ekonomi makro, pasar dibedakan berdasarkan obyeknya menjadi 3
macam : pasar barang (termasuk jasa), pasar uang (termasuk modal) dan pasar
tenaga kerja. Analisis yang membahas keseimbangan serempak di pasar barang dan
pasar uang dikenal dengan sebutan analisis IS-LM. Alat analisis yang digunakan
adalah kurva IS dan kurva LM.[1]
A.
Keseimbangan di Pasar Barang (Kurva I-S)[2]
Keseimbangan di
pasar barang dan pasar jasa merupakan keseimbangan di sektor riil yaitu
keseimbangan antara Aggregate Supply (AS) dan Aggregate Demand
(AD). Indikator keseimbangannya ditandai dengan tingkat tabungan (saving)
yang mewakili sisi AS sama dengan investasi
yang mewakili sisi AD. Keseimbangan sektor riil atau pasar barang dan
jasa dikaitkan dengan nilai investment = saving (I = S). keseimbangan
tersebut secara grafis dinyatakan dengan kurva IS.
Kurva I-S
didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat
bunga dan pendapatan nasional yang memungkinkan pasar barang dan jasa dalam
keseimbangan.
Terjadinya
keseimbangan pasar barang dan jasa ditandai dengan S = I. Untuk analisisnya perlu diketahui fungsi
tabungan (saving) dan fungsi investasi. Kedua fungsi saving dan
fungsi investasi diasumsikan dalam bentuk linear.
|
-Co =
besar S disaat Y = 0
1-b =
nilai MPS
Y = pendapatan nasional
|
Fungsi investasi
dinyatakanð
Io =
besar I disaat i = 0
a =
marginal propensity to invest (MPI)
-a =
Dl / DI, nilai a < 0
I =
tingkat bunga
Fungsi I-S ditemukan melalui rumusan
S =
I
-Co + (1-b) Y = Io + (-a) i
(1-b) Y = Co + Io + (-a) i
Co + Io (-a) i
Fungsi I-S ðY = -
1-b 1-b
Y = 1 {( Co
+ Io ) + (-a) i }
1 – b
Fungsi tabungan S = f (Y) memberi arti bahwa tabungan sangat
ditentukan oleh tingkat pendapatan nasional. Sementara fungsi investasi I = f (i)
menunjukkan investasi dipengaruhi oleh perkembangan tingkat bunga. Untuk
menciptakan keseimbangan perekonomian, dapat dikombinasikan perubahan-perubahan
tingkat bunga (i) dengan perubahan pendapatan nasional (Y).
Menurunkan Kurva IS[3]
Setelah kita
mengetahui perilaku variabel-variabel ekonomi yang membentuk pasar komoditi,
barulah kita dapat memperbincangkan kurva IS. Oleh karena struktur perekonomian
yang kita perhatikan ialah perekonomian tertutup tanpa kebijaksanaan fiskal,
maka variabel-variabel yang membentuk pasar komoditi hanya terdiri daripada
variabel-variabel pokok C, S, I, dan Y. mengingat bahwa dalam model analisa
IS-LM, investasi kita perlakukan sebagai variabel endogen dengan tingkat bunga
sebagai variabel yang menentukan besarnya investasi, maka terhadap empat
variabel tersebut kita tambahkan sebuah variabel lagi yaitu variabel tingkat
bunga yang kita beri tanda huruf r.
Setelah kita
tentukan variabel-variabel yang tercakup dalam pasar komoditi, langkah
selanjutnya ialah menemukan cara untuk menurunkan kurva yang menghubungkan
tingkat-tingkat pendapatan nasional dengan berbagai kemungkinan tingkat bunga
dimana dipenuhi syarat ekuilibriumnya pasar komoditi. Kita mengetahui bahwa
syarat ekuilibriumnya pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa
kebijaksanaan fiskal ialah:
S = I
…………………………………. (2.4.1)
Syarat ini terpenuhi juga dengan terpenuhinya:
Y = C + I
……………………………....... (2.4.2)
Kalau fungsi konsumsi
dan fungsi investasi masing-masing mempunyai persamaan:
C
= CO + CY, di mana
0 < C = DC < 1
DY
I =
IO + er, di mana e = DI < 0
Dr
Maka kita menemukan:
Y = C + I …………………………………… (2.4.2)
Y = (CO + CY) + (IO
+ er)
Y = CO + CY + IO +
er
Y - CY = CO +
IO + er
(1 – C)Y = CO
+ IO + er
Y = CO + IO + er
…………………………… (2.4.3)
1 – C
B.
Keseimbangan di Pasar Uang (Kurva L-M)[4]
Keseimbangan pasar uang merupakan
keseimbangan antara permintaan uang (liquidity preference, disingkat L)
dan penawaran uang (money supply, disingkat Ms). Keseimbangan pasar uang
dan pasar modal dikaitkan dengan nilai money demand = money supply (L =
Ms). Secara grafis, keseimbangan pasar uang dan modal dinyatakan dengan kurva
L-M.
Kurva L-M merupakan garis yang
memperlihatkan berbagai kombinasi suku bunga dan arus pendapatan yang
menciptakan keseimbangan di pasar uang. Terjadinya keseimbangan pasar uang
ditandai dengan fungsi permitaan uang sama dengan fungsi penawaran uang. Untuk
analisis keseimbangan di pasar uang perlu diketahui fungsi money supply (Ms) dan money demand atau disebut juga liquidity
preference (L).
Penawaran uang adalah jumlah uang
yang tersedia dalam perekonomian dan dapat digunakan untuk membiayai
transaksi-transaksi yang dilakukan masyarakat. Penawaran uang dapat juga
sebagai jumlah uang yang beredar. Untuk jangka waktu tertentu jumlah uang yang
beredar dianggap tetap jumlahnya dan bersifat eksogen karena ditentukan oleh
pemerintah dan sistem bank melalui kegiatan penciptaan uang.
Penawaran uang atau jumlah uang yang
beredar itu terdiri atas M1 dan M2. M1 merupakan jumlah uang yang beredar dalam
arti sempit, meliputi uang kertas, logam, dan uang giral yang berupa tabungan
masyarakat dalam bank komersial/umum. M2 merupakan jumlah uang yang beredar
dalam arti luas meliputi M1 ditambah dengan near money (uang dekat),
yaitu berupa aktiva yang dapat dijual dengan mudah sehingga aktiva ini
melaksanakan fungsi uang sebagai alat tukar, meskipun tidak berlaku secara
umum. Contoh near money misalnya surat deposito dan surat berharga
lainnya. Dengan demikian fungsi supply uang atau jumlah uang yang
beredar dapat dinyatakan:
|
Permintaan uang atau liquidity
preference (L) adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh
masyarakat. Keinginan masyarakat untuk meminta atau memegang uang ditentukan
oleh tiga faktor yaitu untuk keperluan transaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk
berspekulasi. Permintaan uang untuk keperluan transaksi sangat ditentukan oleh
besarnya pendapatan yang diterima masyarakat (Y atau PN). Begitu juga dengan
hal keperluan berjaga-jaga misalnya sakit, kecelakaan atau berhenti bekerja, dan lain sebagainya.
Besarnya juga sangat tergantung pada besar pendapatan (Y). Karena permintaan
uang untuk transaksi dan berjaga-jaga sama-sama ditentukan oleh pendapatan
masyarakat (Y), maka fungsi permintaan uangnya dapat dinyatakan L1 = f (Y).
Secara matematis fungsi L1 berbentuk fungsi linear L1 = kY.
Permintaan uang untuk keperluan
spekulasi sangat ditentukan oleh perkembangan tingkat bunga. Hal ini disebabkan
suku bunga merupakan faktor utama bagi setiap orang untuk menentukan pilihannya
dalam menyimpan kekayaan (asset) yang dimiliki. Dengan demikian, fungsi
permintaan uang dapat dinyatakan L2 = f (i). Secara matematis fungsi L2
berbentuk fungsi linear L2 = Mo + Mi.
Berdasarkan dua bentuk fungsi
permintaan uang tersebut, maka fungsi permintaan uang secara keseluruhan dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut ini:
Fungsi permintaan uang: L = L1 + L2
|
M = ∆L2 : ∆i
I = tingkat bunga
Mo = permintaan uang disaat tingkat
bunga 0
Y = PN
Berdasarkan fungsi permintaan uang
(L) dan penawaran uang (Ms), dapat ditemukan fungsi LM atau fungsi keseimbangan
di pasar uang, yaitu sebagai berikut:
L =
Ms
KY + Mo + Mi = Ms ð Ky = Ms – Mo – mi
|
Deviasi (penurunan) kurva LM
Untuk menurunkan kurva LM diperlukan
kurva permintaan uang dan penawaran uang. Secara umum kedua kurva tersebut
berbentuk garis lurus, dikarenakan fungsi permintaan dan penawaran uang
bersifat linear. Kurva penawaran berbentuk garis tegak lurus (karena bersifat
eksogen). Sedangkan kurva permintaan uang mempunyai kemiringan negatif (karena
bila terjadi kenaikan permintaan uang akan mendorong kenaikan tingkat bunga).
C.
Keseimbangan IS-LM[5]
Uraian diatas
telah menjelaskan mengenai bagaimana terjadinya keseimbangan di pasar barang
(keseimbangan IS), dan bagaimana pula terjadinya keseimbangan di pasar uang
(keseimbangan LM). Melalui kedua konsep keseimbangan tersebut dapat ditemukan
keseimbangan ekonomi secara umum (general equilibrium) atau disebut juga
keseimbangan simultan.
Analisis IS-LM
menunjukkan bagaimana terjadinya interaksi antara sektor riil dan sektor
keuangan dalam menentukan keseimbangan perekonomian. Analisa IS-LM bertujuan untuk menemukan bagaimana
mengendalikan sektor riil dan sektor keuangan dalam memengaruhi perkembangan
pendapatan nasional. Untuk menemukan keseimbangan ini dapat dilakukan dengan
menyamakan fungsi IS dengan fungsi LM (IS = LM).
Perpotongan
kurva IS dan LM menunjukkan kondisi pasar barang-jasa sama dengan kondisi pasar
uang-modal. Untuk mencapai keseimbangan tersebut memerlukan
penyesuaian-penyesuaian baik yang terjadi pada kurva IS maupun pada kurva LM.
Penyesuaian-penyesuaian tersebut dapat dijelaskan melalui analisis berikut:
1.
Analisis
Penentuan Keseimbangan IS
2.
Analisis
Penentuan Keseimbangan LM
3.
Analisis
Keseimbangan Umum
Keseimbangan umum (General Equilibrium) atau disebut juga
keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan perekonomian secara general
antara sektor riil dan sektor keuangan suatu Negara. Keseimbangan umum ini
ditemukan melalui penggabungan kurva IS dengan kurva LM.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kurva I-S
didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat
bunga dan pendapatan nasional yang memungkinkan pasar barang dan jasa dalam
keseimbangan. Kurva L-M merupakan garis yang memperlihatkan berbagai kombinasi
suku bunga dan arus pendapatan yang menciptakan keseimbangan di pasar uang.
Analisis IS-LM
menunjukkan bagaimana terjadinya interaksi antara sektor riil dan sektor
keuangan dalam menentukan keseimbangan perekonomian. Analisa IS-LM bertujuan untuk menemukan bagaimana
mengendalikan sektor riil dan sektor keuangan dalam memengaruhi perkembangan
pendapatan nasional. Untuk menemukan keseimbangan ini dapat dilakukan dengan
menyamakan fungsi IS dengan fungsi LM (IS = LM).
Perpotongan
kurva IS dan LM menunjukkan kondisi pasar barang-jasa sama dengan kondisi pasar
uang-modal. Untuk mencapai keseimbangan tersebut memerlukan
penyesuaian-penyesuaian baik yang terjadi pada kurva IS maupun pada kurva LM.
DAFTAR PUSTAKA
Murni, Asfia. 2013. Ekonomika
Makro Edisi Revisi. Bandung : Refika Aditama
Reksoprayitno, Soediyono. 1995. Ekonomi Makro : Analisa IS-LM
dan Permintaan-Penawaran Agregat Edisi Ketiga. Yogyakarta :
Liberty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar